Budidaya Tanaman Jarak Pagar

Minggu, 23 September 2012

Sumarni Plus - Usaha pertanian merupakan usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Karena Indonesia memiliki sumberdaya lahan dan sumber daya manusia yang sangat memadai.

Terjadinya krisis energi khususnya minyak atau BBM yang disebabkan oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat kita perlu mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan di Indonesia. Salah satunya tanaman yang memiliki sumber bahan bakar adalah tanaman jarak pagar.

Selama ini penanaman jarak pagar yang dilakukan oleh masyarakat belum dilakukan untuk tujuan bisnis. Umumnya tanaman ini hanya sebagai pagar pekarangan, sehingga namanya lebih dikenal dengan sebutan jarak pagar.

Dalam melakukan budidaya tanaman jarak pagar perlu memperhatikan lingkungan aspek budidaya sebagai berikut:

Penyiapan Lahan
Jarak pagar tumbuh subur pada lahan gembur dengan drainase yang baik. Pengolahan tanah umumnya dilakukan pada lahan bukaan baru. Sedangkan pada lahan garapan dapat langsung dilakukan pembuatan lubang tanam.

Kegiatan persiapan lahan meliputi: pembukaan lahan, pengajiran dan pembuatan lubang tanam. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari semak belukar terutama disekitar calon tempat tanam. Pengajiran dilakukan dengan cara menacapkan ajir bambu atau sebatang kayu. Jarak disesuaikan dengan populasi tanaman yang diharapkan. Umumnya jarak tanam 2 X 2 meter.

Sebelum melakukan pembibitan, sebaiknya kita siapkan media tanam untuk stek dan benih. Pertama, kita pisahkan tanah dengan batu-batuan dengan cara diayak. Setelah itu kita campurkan dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 banding 1. Aduk hingga tanah dengan pupuk kandang menyatu. Berikutnya siapkan polibek yang telah diberi lubang. Kemudian masukan tanah yang telah dicampur pupuk kandang.

Pembibitan
Bahan tanam dapat berasal dari stek maupun benih. Jika menggunakan stek, dipilih batang yang cukup berkayu. Bibit dari stek usianya kurang lebih 5 tahun. Stek yang dipilih adalah stek pucuk. Ukuran diameternya lebih dari 2,5 cm. Panjang yang diambil sekitar 30 cm. Warna stek sudah keabu-abuan. Dan sudah memiliki batang yang kuat di dalamnya.

Stek kemudian dipotong sepanjang 30 cm. Stek yang telah dipotong kemudian ditanam dalam polibek.
Sedangkan bibit dari benih dipilih dari biji yang cukup tua, yaitu diambil dari buah yang telah masak, biasanya berwarna hitam.

Buah yang baik biasanya berwarna kuning serta bebas dari serangan penyakit. Biji di dalamnya dikeluarkan, kemudian dianginkan di rak pengering selam 3 sampai 4 hari. Sehingga meninggalkan kadar air 7 sampai 9%. Selanjutnya biji-biji tersebut direndam di dalam air selama 24 sampai 30 jam. Biji-biji yang tenggelam dipisahkan dari biji-biji yang mengapung.

Selanjutnya biji-biji yang tenggelam siap disemai. Biji yang mengapung, diteruskan perendamannya sampai 30 jam. Selanjutnya, biji-biji yang masih mengapung kita afkir. Biji-biji yang terpilih kemudian ditanam dalam polibek sedalam 1 cm. Posisi bagian lembaga berada di bawah. Setelah disemai kemudian ditutup kembali dengan tanah, lalu disiram.

Sebaiknya penyemaian dilakukan pada sore hari atau pagi hari sehingga tidak kena sengatan matahari. Empat hari kemudia akan muncul lembaga. Secara bertahap kemudian akan keluar daun. Daya tumbuh biasanya diatas 90%.

Penanaman
Penanaman dilakukan pada lubang yang telah dibiarkan selama 2 sampai 3 minggu pada awal musim hujan. Agar bibit tidak membusuk campurlah tanah dengan pupuk kandang dan pupuk buatan yang telah disiapkan. Lalu masukan ke dalam lubang tanam.

Potong polibek tempat bibit bagian bawah dan buatlah irisan sampai ujung. Kemudian masukan bibit pada lubang tanam. Lalu timbnlah dengan sisa tanah yang ada di permukaan. Padatkan dengan tanah sekitar permukaan dan dibuat cembung.

Pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman mencapai ketinggian 1 meter untuk merangsang pertumbuhan cabang. Pemangkasan dilakukan pada cabang yang telah berkayu atau berwarna kecoklat-coklatan dan menyisakan ketinggian tanaman sekitar 30 cm di atas permuakaan tanah. Pemangkasan yang dilakukan secara teratur akan membentuk tajuk seperti payung dan akan meningkatkan produksi tanaman.

Penyiraman
Pada awal pertumbuhan, tanaman sangat peka terhadap kekurangan air. Oleh karena itu perlu diari secukupnya. Pada musim kemarau, tanaman disiram 5 sampai 6 hari.

Untuk mengendalikana hama tanaman, lakukan penyemprotan dengan obat-obatan yang ramah lingkungan.

Tanaman jarak pagar mulai berbunga pada umur 3 sampai 4 bulan. Sedangkan pembentukan buah pada umur 4 sampia 5 bulan. Pemanenan dilakukan setelah buah cukup masak. Cari buah yang telah berwarna kuning dan biasanya mulai mengering. Buah biasanya masak pada usia 5 sampai 6 bulan.
Cara memanen buah yang telah masak dipetik dengan tangan atau dengan gunting.

Produktivitas tanaman jarak biasanya berkisar 3,5 sampai 4 kilogram per pohon pertahun. Produktivitas akan stabil setelah tanaman berumur di atas 1 tahun.

Buah jarak yang telah dipanen kemudian dikupas kulitnya, bisa dilakukan dengan tangan maupun dengan mesin pengupas.

Pengolahan
Biji jarak yang telah dikupas dan dikeringkan dapat diolah untuk menghasilkan minyak pasar dengan cara diperas dengan alat bantu. Sehingga diperoleh minyak yang diinginkan dan dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Dengan memperhatikan potensi tanaman jarak pagar yang mudah tumbuh, sehingga dapat dikembangkan sebagai sumber bahan bakar alternatif dan dapat memberikan harapan baru bagipengembangan agribisnis di Indonesia. 

Sumber: Multimdia Deptan/Mudda. Nonton Video Klik Disini.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sumarni Plus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger