Penanaman jagung setelah panen padi pada lahan sawah tadah hujan, sering mengalami gagal panen akibat kekeringan. Upaya untuk mengatasi resiko kegagalan tersebut sekaligus untuk meningkatkan efisiensi usaha tani pada tanaman tersebut adalah dengan cara tanam tanpa olah tanah atau yang sering disebut TOT.
Sumber: ctcpelaihari.wordpress.com |
Ditinjau dari segi keuntungan yang dapat diperoleh dengan cara tanam tanpa oleh tanah atau TOT adalah: menghemat biaya pengolahan; mepersingkat masa sela antara tanaman sebelumnya dengan waktu tanam variatas berikutnya; mengurangi resiko kegagalan akibat kekeringan; mengurangi biaya pengairan; dan mempertahankan porositas struktur tanah.
“Pertama-tama kita mengenal TOT dengan adanya pembinaan dari BPTP Sulawesi Selatan pada tahun 2001 sampai sekarang. Biaya pengolahan menjadi irit. Contohnya biaya untuk satu hektar Rp 700 ribu,” ungkap DG. Tulung, seorang petani asal Sulawesi Selatan.
Segera setelah panen padi, pembuatan saluran di sekitar petak sawah dan saluran malang dengan jarak lima samapi enam meter memotong petak sawah dengan kedalaman 20 cm dan lebar 30 cm. Saluran ini berfungsi ganda sebagai saluran air irigasi dan saluran pengaturan air drainase.
Bila gulma belum tumbuh, sebaiknya dilakukan penyemprotan dengan menggunakan herbisida pratumbuh, lima sampai tujuh hari sebelum tanam, atau herbisida purnatumbuh apabila gulma sudah banyak tumbuh di lahan yang akan ditanami.
Untuk memperoleh hasil yang tinggi, variatas yang ditanam merupakan salah satu faktor penentu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas jagung adalah pengenalan variatas unggul yang bermutu tinggi di setiap daerah, khususnya pada sentral pengembangan jagung.
Salah satu variatas jagung yang bermutu protein tinggi adalah variatas Srikandi Kuning dan Putih. Variatas ini dapat beradaptasi dengan baik pada daerah di Sulawesi Selatan atau daerah yang memiliki tipografi yang serupa. Dapat dipanen pada umur 105 sampai 110 hari dengan potensi hasil 8 ton per hektar.
Sebelum benuh ditanam, sebaiknya benih diberi perlakuan dengan menggunakan insektisida sebagai perlakuan seetritmen dengan dosis satu bungkus untuk 3 kg benih.
Benih kemudian ditanam tiap lubang diisi 2 sampai 3 biji benih dengan jarak 75 – 80 cm kali 40 – 50 cm. Kemudian lubang tanam ditutup dengan pupuk kandang.
Penyulaman dilakukan bila tanaman tidak tumbuh atau kerdil berumur satu minggu setelah tanam. Pengairan dan pemberian air diberikan secara teratur dan diberikan sebelum tanaman memperlihatkan gejala layu.
Dosis pemupukan untuk jagung hibrida: 300 - 350 kg urea per hektar, ditambah dengan 100 – 150 SP 36 per hektar, dan 100 kg KCL per hektar ditambah ZA 50 Kg per hektar. Dosis pemupukan untk jagung komposit: 250 – 300 Kg urea per hektar, ditambah 100 Kg SP6 per hektar, dan 50 – 100 Kg KCL per hektar.
Pemupukan pertama 100 kg/hektar. Ditambah 100 – 150 SP 36/hektar. Ditambah 50 – 100 KCL/hektar . pemupukan kedua 200 – 250 urea/hektar, ditambah 50 kg ZA/hektar. Pemupukan susulan diberikan pada saat usia tanaman jagung 6 minggu setelah ditanam dengan dosis 150 kg urea/hektar.
Pengaturan jarak tanaman dimaksud untuk agar pertumbuhan tanaman sempurna untuk dapat menghasilkan tongkol dengan ukuran normal. Tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dan yang terserang hama dan penyakit dicabut, sisakan dua tanaman perumpun.
Penyiangan segera dilakukan pada saat gulma tumbuh. Atau pada saat tanaman berumur 3 – 5 minggu dengan menggunakan cangkul. Pada saat penyiangan sekaligus dilakukan pembumbunan.
Tanaman jagung memerlukan perawatan intensif. Apabila tidak dipelihara dengan baik, tidak dipupuk, tidak disiang, akibatnya tanaman tumbuh merana. Bahkan gulma nampak lebih subur daripada tanaman jagung. Begitu pula apabila tanaman tidak dipupuk, akibatnya tanaman kurus atau kerdil, dan daun menguning. Sedangkan tanaman yang kekurangan pupuk sampai tanaman dewasa, maka tidak akan menghasilkan tongkol yang sempurna. Hanya berbunga saja.
Tentunya, apabila pemeliharaan, pemupukan dilakukan dengan dosis dan waktu yang tepat, tanaman tumbuh dengan subur dan produksi yang diharapkan dapat tercapai.
Salah satu jenis hama yang menyerang tanaman jagung adalah lalat bibit. Untuk mencegah hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida karbufuran dengan dosis 5 -7 butir per lubang tanam.
Hama pengerek batang dan tongkol jagung dapat dikendalikan dengan pemberian insektisida melalui pucuk daun 3-5 butir per tanaman. Untuk mencegah penyakit bulait, campur benih dengan pestisida sebagai sit trimen. Menanam variatas yang sehat, menggunakan benih yang sehat, sanitasi dan pergiliran tanaman atau tanaman yang terserang segera dimusnahkan dengan dibakar atau dibenamkan di dalam tanah.
Berkat ketekunan dan pemeliharaan tanaman yang baik, maka tanaman mulai mengeluarkan bunga pada umur kurang lebih 2 bulan, tergantung dari variatas yang ditanam. Setelah berumur sekitar 3 bulan, tongkol berisi penuh dengan biji-biji jagung. Dengan keadaan yang demikian, harapan memanen hasil yang memuaskan dapat tercapai.
Pada umur tersebut jagung dapat dipanen untuk konsumsi jagung muda yang digemari di desa maupun di perkotaan. Sehingga kadang kala harga jagung muda di pasaran lebih tinggi daripada jagung kering.
Jagung dapat dipanen bila klobot telah menguning dan kering. Bila klobot dikupas, terdapat biji-biji jagung yang mengkilat dan bila ditekan dengan kuku ibu jari, tidak tampak bekasnya. Panen dapat dilakukan secara manual. Setelah dipanen, tongkol langsung dikeringkan sampai kadar air mencapai 15 %. Pengeringan dapat pula dilakukan di klapangan dengan cara mengupas kulit klobot.
Pemipilan dilakukan dengan cara manual atau dengan menggunakan mesin pemipil jagung, yang kapasitas kerjanya 1,4 ton pipilan/jam, dengan kadar air 15 %.
Jagung yang telah dipipil disimpan di dalam karung, kemudian disimpan di gudang penyimpanan yang tidak lembab untuk menghindari serangan hama kalandra olisai.
Salah satu komunitas yang berpotensi diperdagangkan di Sulawesi Selatan pada saat berlakunya pasar bebas adalah jagung. Untuk mengatasi hal itu, maka faktor kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produksi tersebut harus terjamin. Berarti pula mendukung program pemerintah melalui GERBANG EMAS.
Sumber: Meltimedia Deptan/Mudda. Nonton Video Klik Disini
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !