BULOG NTB Serap Beras Petani 144.000 Ton

Selasa, 09 Oktober 2012

Sumarni Plus, Mataram - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat telah menyerap 144.000 ton beras petani sebagai cadangan pangan.

"Capaian serapan sejak Januari-September 2012 sudah mencapai 74 persen dari prognosa sebanyak 196.000 ton pada 2012. Boleh dibilang ini serapan paling tinggi dalam sejarah Bulog NTB, selama periode Januari-September," kata Kadivre Bulog NTB Rusdiyanto, di Mataram.

Ia mengatakan, serapan beras tersebut mampu memenuhi kebutuhan beras untuk masyarakat miskin (raskin) hingga 12 bulan ke depan atau hingga September 2013.

Menurut Rusdiyanto, serapan beras pada periode Januari-September 2012, sudah melampaui realisasi serapan pada 2010 sebanyak 94 .000 ton, dan pada 2011 sebanyak 114.000 ton.

Relatif tingginya serapan beras tersebut, disebabkan adanya kenaikan produksi secara nasional di atas enam persen, termasuk di NTB, sebagai salah satu lumbung padi nasional.

Faktor lainnya adalah harga gabah dan beras yang relatif kondusif secara nasional. Berbeda dengan kondisi pada 2011 dan 2010, di mana saat itu terjadi gejolak harga, bahkan kenaikan harga beras pada 2011 sebanyak empat kali.

"Kondisi perdagangan beras antardaerah yang tidak begitu gencar seperti pada 2010 dan 2011 juga ikut mendukung. Memang secara tradisional ada, seperti di Kabupaten Bima ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, tapi itu skala kecil," ujarnya.

Rusdiyanto mengatakan, hingga saat ini penyerapan beras dari petani masih terus berlangsung dengan volume rata-rata 500 ton per hari.

Melihat fakta itu, ia optimis target serapan beras sebanyak 196.000 ton pada 2012 akan tercapai karena masih ada sisa waktu tiga bulan.

Pihaknya juga tetap melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada para petani mengenai upaya pemerintah menyerap hasil gabah produksi petani. Hal itu dilakukan dengan menghadiri berbagai penyuluhan yang digelar oleh dinas terkait di lingkup Pemerintah Provinsi NTB.

Upaya lain untuk mencapai target serapan beras adalah mendekatkan pelayanan bagi mitra kerja agar terjadi efisiensi, baik dari sisi biaya maupun waktu yang dibutuhkan oleh mitra untuk melakukan transaksi penjualan beras di tingkat gudang.

"Kami juga melakukan gerakan semut. Ini dilakukan oleh satuan tugas (Satgas) di berbagai wilayah. Langkah ini cukup efektif, terbukti serapan beras khusus dari Satgas mencapai 25.000 ton dari total 144.000 ton beras yang sudah terserap," ujarnya. (*)

Sumber Berita: Antara Mataram
Sumber Foto : gomong.com
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sumarni Plus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger